November 2017

Maryam adalah sosok panutan semua Muslimah karena mempertahankan karakternya tanpa cela di sepanjang hidupnya. Allah membesarkannya bagai tanaman yang indah, untuk memberikan ekspresi Al Quran, dan memberikannya tanggung jawab yang sangat penting. Allah memilihnya, sama seperti Dia memilih keluarga Imran, menjadikan Maryam salah satu orang dalam garis keturunan orang-orang yang paling saleh dan setia, dan ia dibesarkan oleh orang-orang saleh ini.

Lalu Allah memberikannya karakter Nabi terpilih dan mulia dengan mempercayakan pendidikannya pada Nabi Zakaria (as). Saat Maryam beranjak dewasa, Allah mulai menunjukkan mukjizat-Nya, dan dia melihat dengan jelas anugrah, perlindungan, dan rahmat-Nya atas dirinya. Salah satu contoh dukungan dan anugrah dari Allah untuk dirinya adalah dia selalu menemukan makanan di altar setiap kali dia berdoa kepada-Nya. Selanjutnya, Allah memperkenalkan kepadanya Malaikat Jibril yang memberitahukannya tentang rahmat Allah padanya dengan kata-katanya sendiri.

Maryam menunjukkan ketaatan dan kesetiaannya yang sungguh-sungguh kepada Allah melalui kebajikan dan tingkah lakunya yang tanpa cela. Dia juga mengekspresikan ketaatannya yang dalam dan sungguh-sungguh kepadaNya melalui tekad, pengabdian, dan kepasrahan penuh atas kehendak-Nya.

Sendiri di saat-saat yang sangat sulit adalah ujian berat baginya, karena tidak ada satu pun bantuan, dukungan, atau tuntunan untuknya. Biasanya, orang-orang yang kesepian menyerah pada ketidakberdayaan dan kesedihan. Namun tidak bagi Maryam, dia menyerahkan semua harapan dan keyakinannya hanya pada Allah.

Dia terus mencari bantuan-Nya dan tahu bahwa yang dia butuhkan hanyalah mematuhi perintah-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya. Dia tidak pernah menyerah pada ketidakberdayaan dan depresi, seberapa sulit cobaan yang dialaminya, karena dia telah menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan mengubah semua kesengsaraan menjadi kebaikan dan mengakhiri kesulitan dengan cara yang terbaik. Dan dengan segala kesulitan, Allah memberikannya solusi, mendukungnya dengan anugrah dan bantuan, serta mengubah semua kesulitan menjadi kebaikan dan keindahan.

Ketiadaan pengalaman juga merupakan aspek penting dalam ujian yang dihadapinya. Dia hamil dan melahirkan anaknya seorang diri. Benar-benar sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa, dia melawan pesimisme dan menunjukkan kekuatan, tekad, dan ketabahan yang besar. Selain itu, dia memiliki karakteristik ketenangan dari mereka yang tahu bahwa Allah mendukung mereka dengan anugrah yang paling sempurna, sehingga Allah meringankan bebannya dan membantunya menuju keberhasilan.

Tanda lain karakter mulia Maryam adalah kesabaran yang dia tunjukkan ketika menjalani tanggung jawabnya yang begitu berat. Orang-orang kafir di sekelilingnya menguji kesabarannya dengan menggagalkan pemahaman atas posisi tinggi dan terhormatnya, dan memandangnya berdasarkan pengetahuan yang menyesatkan, menuduhnya atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Di sini juga, dia menunjukkan kesabaran dan keyakinan penuhnya pada Allah. Dia tidak berkompromi dengan kekuatan, tekad, dan integritasnya. Dia mengetahui dengan baik bahwa Allah mengendalikan segalanya dan akhirnya membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Ciri karakter lain yang terlihat adalah ia tidak berminat untuk memenangkan penerimaan orang. Dia memasrahkan kepada Allah dengan keyakinan yang murni, dan karenanya tidak terpengaruh oleh tuduhan dan komentar mereka. Memberinya keyakinan dan ketaatan, segala usaha yang dilakukannya adalah untuk berperilaku dalam cara yang akan mendatangkan keridaan Allah. Sebagai hasilnya, Allah menganugrahinya dengan rahmat.

Ada dua cara untuk menyampaikan karakter baik seseorang kepada orang lain: melalui kata-kata, dan melalui perilaku moral. Cara kedua lebih efektif dan bernilai, karena ini merupakan cara yang sesungguhnya dan tidak dapat ditiru. Kehidupan dan tingkah laku seseorang dapat mencerminkan keyakinan seseorang hanya jika ini benar-benar hidup di dalam hatinya.

Maryam menunjukkan moralitas mulia ini dan menjadi panutan serta ajakan hidup untuk beragama melalui keyakinan, tingkah laku dan karakternya. Panggilannya yang sungguh-sungguh adalah jawaban dalam kemungkinan cara terbaik, kehendak Allah. Keyakinan orang-orang beriman terus mendalam karena mereka mengikuti Maryam sebagai contoh dan mencoba untuk meniru karakternya.

BAGAIMANA MASYARAKAT KAFIR MEMANDANG WANITA
Semua pengetahuan penting untuk hidup di dunia yang akan mendatangkan keridaan Allah terkandung di Al Quran: hakikat kehidupan di Dunia, mengapa manusia diciptakan, cara mendapatkan kehidupan yang berkecukupan, dan system moralitas yang paling sesuai. Orang-orang yang beriman pada kebenaran ini dan hidup sesuai dengan Al Quran akan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya di dunia dan di Akhirat.

Namun, masyarakat kafir tidak memiliki kebenaran dan kekuatan yang sesungguhnya untuk membimbing mereka. Kenyataannya, mereka tidak tahu dari mana nilai mereka berasal, siapa yang menciptakan mereka, serta kapan dan mengapa mereka menjadi norma sosial masyarakat. Aturan ini, yang tidak dapat dipastikan namun dipakai oleh masyarakan secara keseluruhan, merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Faktanya, semua nilai-nilai, idealisme, dan dasar sosial masyarakat kafir didasarkan pada tradisi, yang juga dikenal sebagai cara-cara nenek moyang. Setiap orang memiliki posisi tetap berdasarkan status sosial, jenis kelamin, keyakinan, keadaan, dan gaya hidup.

Posisi wanita ditentukan oleh kriteria tetap ini dan kepercayaan yang dominan. Dalam sebagian masyarakat, wanita dianggap memiliki jiwa yang lemah dibanding pria, hanya karena mereka lemah secara fisik. Secara mengejutkan, banyak orang benar-benar percaya kebohongan ini karena kesalahan dan ide yang jelas-jelas tidak masuk akal bahwa kepribadian, moralitas dan kemampuan wanita terbatas dalam proporsi langsung ke tubuh kurus.  Sebagai contoh, berbagai kegiatan diklasifikasikan sebagai pekerjaan pria atau pekerjaan wanita. Jelas, perbedaan kekuatan dan bentuk fisik mereka sedikit berdampak pada tugas yang mereka kerjakan. Namun dalam masyarakat kafir, pembedaan ini didasarkan pada kefanatikan tertentu yang mereka anggap kelemahan dalam intelektual dan bakat.

Wanita modern, melalui kemampuan dan pencapaian mereka, telah membantah penyataan bias seperti itu dalam banyak hal. Meskipun demikian, sebagian masyarakat masing menganggap wanita tidak kompeten dalam beberapa hal atau kepercayaan bahwa laki-laki, hanya karena mereka laki-laki, dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

Banyak orang juga keliru meyakini bahwa wanita memiliki karakter yang lemah dibandingkan pria. Dalam masyarakat kafir, mereka begitu saja menganggap bahwa wanita mudah panic dan kehilangan kendali, sedangkan pria selalu tetap santai dan tenang. Atau, dalam keadaan sukar, pria dikatakan menunjukkan karakter yang sangat kuat, sedangkan wanita menanggapinya dengan kepasrahan. Para gadis dikondisikan sesuai dengan anggapan ini sejak awal masa kanak-kanak. Keluarga, yang memberikan karakter kuat untuk anak laki-laki, mengondisikan anak perempuan dengan perlakuan karakter yang berbeda. Saat menghadapi masalah, anak laki-laki selalu diberitahu untuk tidak menangis, berperilaku layaknya seorang pria, jadilah pemberani, jangan jadi penakut seperti gadis kecil, kamu menangis seperti gadis kecil. Anak perempuan juga diberitahu bahwa mereka berbeda dari anak laki-laki dan juga mereka harus bersikap sesuai dengan itu.

Dalam masyarakat seperti itu, pekerjaan dan tanggung jawab perempuan terbatas di area tertentu. Sebagai akibat kefanatikan ini, kebanyakan masyarakat masih mendiskriminasikan perempuan. Pandangan terhadap perempuan yang menyesatkan telah terungkap dengan sendirinya dalam berbagai cara. Terutama di masa lalu, wanita mengalami perlakuan biadab. Misalnya, Allah mengungkapkan bahwa wanita dianggap sangat tidak berarti di beberapa masyarakat di mana ayah mereka mengubur mereka hidup-hidup segera setelah mereka lahir:

… dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh. (Surat at-Takwir: 8-9)

Dalam ayat lain, Allah berbicara kepada orang-orang yang marah setelah mengetahui bahwa anak mereka yang baru lahir adalah perempuan dan malu bersembunyi dari kaum mereka:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu! (Surat an-Nahl: 58-59)

Allah juga mengungkapkan bahwa orang-orang seperti itu mengganggap anak perempuannya menjadi barang cantik yang tidak mampu berdiri sendiri:

Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih. “Dan apakah patut orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran!” (Surat az-Zukhruf: 17-18)

Melalui para Nabi-Nya, Allah mendidik orang-orang seperti itu tentang asal mula kesalahan pandangan prasangka ini. Terima kasih kepada para Nabi dan berkembangnya Islam di antara masyarakat, pandangan bodoh dan tercela ini telah benar-benar dikekang.

Allah mengingatkan manusia bahwa apapun yang mereka miliki datangnya dari Allah: "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendakiatau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Surat ash-Shura: 49-50). Anak-anak perempuan dan laki-laki adalah anugrah dari Allah yang harus disyukuri setiap orang.

Sepanjang sejarah, banyak masyarakat menerima sikap menyesatkan tersebut terhadap perempuan. Namun, kenyataan yang penting harus diabaikan: Sayangnya, moralitas, perilaku, dan kepribadian beberapa wanita membantu menyebarkan dan membenarkan tradisi bodoh ini dengan membuktikan bahwa ini benar.

Islam menyanggah pandangan fanatic ini dengan menyatakan bahwa semua Muslim, yang berarti laki-laki dan perempuan, memiliki ketajaman pikiran, kemampuan pemahaman yang tinggi, kekuatan karakter yang besar, dan akal bermoral yang mulia. Maryam dan istri Firaun merupakan contoh terbaik dari kebenaran ini.


Di laman-laman berikutnya, kita akan membahas secara singkat kebodohan yang mencegah perempuan terlepas dari tradisi yang merusak ini dan menerapkan moralitas keagamaan yang mulia, serta menunjukkan perbedaan karakter antara perempuan Muslimah dengan perempuan kafir.


OLEH HARUN YAHYA

Karakteristik-karakteristik apa yang dimiliki manusia Nendertal yang membuktikan bahwa mereka adalah ras manusia dengan kecerdasan dan budaya yang maju?
-          Bagaimana bentuk tampilan tubuh mereka yang membuktikan bahwa manusia Nendertal adalah ras manusia?
Manusia Nendertal (Homo neanderthalensis) adalah orang-orang yang muncul secara tiba-tiba di Eropa 100 ribu tahun lalu dan kemudian lenyap disekitar 35 ribu tahun yang lalu dengan begitu cepat secara diam-diam – layaknya berasimilasi menjadi ras-ras yang lain. Satu-satunya perbedaan mereka dengan manusia jaman sekarang adalah bentuk rangka tubuhnya yang lebih kokoh dengan kapasitas tengkoraknya yang sedikit lebih besar.
Kaum evolusionis menggambarkan manusia Nendertal sebagai manusi-kera, atau yang lebih sulit difahami lagi sebagai “rantai-yang-putus”. Penggambaran demikian ini digunakan untuk propaganda kaum evolusionis. Kaum ini membuat gambar-gambar khayalan mengenai kehidupan sehari-hari manusia Nendertal; beragam film animasi tentang mereka beserta penjelasannya oleh para ilmuwan evolusionis hakikatnya merupakan berita bohong belaka. Penelitian terkini menemukan bahwa manusia Nendertal adalah manusia biasa seperti kita. Ide bahwa manusia Nendertal adalah species primitif tidak ada pengkajian lebih jauh, semata penipuan evolusi dengan tujuan propaganda.
Kini para ilmuwan telah menerima bahwa manusia Nendertal adalah spesies manusia. Beberapa paleontropologis evolusionis lama beranggapan bahwa mereka adalah “spesies primitif”, namun temuan-temuan menunjukkan bahwa struktur manusia Nendertal tidak berbeda samasekali dengan manusia umumnya.
Perjalanan manusia Nendertal membuktikan bahwa mereka adalah manusia dengan tingkat kecerdasan dan budaya yang maju
Telah ditemukan bahwa manusia Nendertal memiliki pengetahuan maritim yang cukup maju untuk mengalahkan manusia masa kini di lautan. Kajian-kajian menunjukkan bahwa ras manusia yang telah punah ini adalah perenang yang handal dan telah menjelajahi laut Mediterania dengan perahu 100 ribu tahun yang lalu.
Peralatan yang digunakan manusia Nendertal ditemukan di kepulauan Aegean:Manusia Nendertal hidup di cekungan Mediterania 300.000 tahun yang lalu. Ini berdasarkan temuan alat yang terbuat dari batu yang disebut “mousterien” di Yunani juga di Lefkada, Kefalaonya dan di Zakinos yang merupakan kepulauan Aegean. (Teknologi mousterian mengeluarkan komponen pemecah dari batu yang telah diproses sebelumnya, serta menggunakan alat ini setelah dibentuk khusus.)
Peralatan yang dipakai manusia Nendertal yang ditemukan di daratan maupun di kepulauan dapat dijelaskan dengan dua kemungkinan; mungkin pada periode ini pulau-pulaunya belum berbentuk pulau, atau mereka menyebrangi lautan dengan suatu cara. Namun, kepulauan Aegean terpisah dari daratan asalnya jauh sebelum peralatan itu ada di pulau tersebut. Karenanya kemungkinan pertama tidak berlaku, dan mereka sampai ke pulau-pulau ini menggunakan perahu.
Lautnya sangat dalam pada jaman manusia Nendertal: Menurut penelitian, muka air laut saat ini berkurang 120 meter dari 100 ribu tahun yang lalu. Alasannya, sebagian airnya diselimuti bongkahan es. Dasar laut Yunani saat ini 300 meter dari permukaannya. Ini berarti bahwa kedalamn laut di wilayah itu sedikitnya 180 meter pada jaman manusia Nendertal.
Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal memiliki budaya maritim berpuluh ribu tahun lamanya. Tadinya diduga bahwa manusia jaman ini melayari lautan terbuka ke Australia hanya dari 50 ribu tahun yang lalu. Sejarah maritim manusia Nendertal samasekali menghapuskan praduga ini.
Manusia Nendertal telah menjelajahi jarak yang sangat jauh: Perjalanan antara Yunani ke pulau-pulau itu hanya 5 hingga 12 km. Namun para ilmuwan menduga bahwa manusia Nendertal bergerak tidak sebatas itu. Pandangan seperti ini menguat dengan ditemukannya peralatan batu berusia 130 ribu thaun di Crete pada tahun 2008. Crete adalah pulau berusia 5 juta tahun dan berjarak 40 kilometer dari tetangga terdekatnya. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal mestinya telah melakukan perjalanan yang lebih menantang.
Perahu kayu, yang mungkin telah lama membusuk, digunakan untuk berlayar. Perahu Mediterania tertua yang dikenal adalah sebuah kanu tua berusia 7000 tahun yang ditemukan di Danau Bracciano di Italia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia Nendertal membuat kendaraan yang serupa dengan itu.
Ini merupakan Contoh Penipuan Darwinis bahwa Manusia Nendertal adalah Bukti Evolusi
Selama para ilmuwan terus menghidupkan teori evolusi, selama itu pula mereka berusaha mencari bukti-bukti palsu bagi keberadaan evolusi. Namun, kenyataan yang dikumpulkan dari ilmu paleontology, mikrobiologi, biologi molecular, biokimia dan genetika berpuluh-puluh tahun mehapuskan (rebutted) teori evolusi, dan membuktikan bahwa teori ini hanya legenda semata.
Sain modern telah membuktikan bahwa rancangan alam diciptakan oleh Yang Maha Kuasa Yang Maha Luas IlmuNya. Maha Perkasa, dan Maha Cerdas. Para evolusionis merasa putus asa dengan situasi ini. Namun, satu factor utama yang mengungkapkan dengan jelas pemalsuan evolusioner adalah temuan-temuan ilmiah yang menolak teori evolusi. Karena bidang-bidang sain tak memberikan satu buktipun terhadap teori mereka, para evolusionis berusaha membuat bukti-bukti ini dengan metode yang tidak ilmiah. Karenanya, mereka terus menghidupkan teori evolusi, sebagai penipuan ilmiah terbesar, denganpemalsuan-pemalsuan. Manusia Nendertal merupakan salah satunya. Meski demikian, sangat jelas bahwa setiap ikhtiar yang bertentangan dengan kebenaran, dengan penipuan dan metode-metode yang tak ilmiah, tak akan berhasil. Kebenaran ini diungkapkan dalam Qur’an sebagai:
Katakan: ‘Kebenaran telah datang dan kepalsuan telah lenyap. Kepalsuan sudah pasti lenyap.’ (Surat al-Isra: 81)
Manusia Nendertal telah berlayar sebelum awal pencatatan sejarah kelautan. Tidak seperti perkiraan sebelumnya, para ilmuwan yang melakukan kajian terhadapnya berpikir bahwa manusia yang hidup di jaman itu tidak memandang laut sebagai rintangan, namun memanfaatkannya sebagai jalan raya. Namun rincian dari pelayaran ini hilang dalam percaturan sejarah . . .
Manusia Nendertal mungkin bukan pelaut pertama. Peralatan batu berusia jutaan tahun ditemukan di kepulauan Flores, Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Homo Erektus, spesies manusia lainnya, menyebrangi laut dan mencapai Pulau Flores jauh sebelum Manusia Nendertal. Hal ini menolak penipuan evolusionis bahwa kecerdasan manusia pertama belum sepenuhnya berkembang.
Temuan Ilmiah Menunjukkan Bahwa Manusia Nendertal Merupakan Ras Manusia Tak Beda Dengan Kita Dari Segi Kecerdasan Maupun Budaya
Dalam sebuah gua terdapat banyak tubuh manusia Nendertal. Keadaan ini menunjukkan bahwa mnusia yang disebut “primitif” ini dikubur disana dengan sengaja. Banyaknya serbuk sari bunga di dalam gua menunjukkan bahwa mayat mereka dikubur beserta bunga-bunga. Adanya upacara penguburan menunjukkan bahwa manusia Nendertal itu berbudaya dan cerdas. Pada tahun 1998 tercatat bahwa 53% dari 345 laki-laki Nendertal ditemukan di 83 tempat terpisah dikubur secara istimewa.   (Answersingenesis.com: “Recovery of Neandertal mtDNA: An Evaluation”, Marvin Lubenow, http://www.answersingenesis.org/docs/ 4218tj_v12n1.asp#r14)
Manusia Nendertal pun mampu berbicara. Erik Trinkhaus, yang meneliti anatomi manusia Nendertal bertahun-tahun, membuat komentar berikut: “Perbandingan rinci antara tulang-tulang manusia Nendertal dan manusia modern menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan anatomi atau gerakan, pemakaian perkakas, tingkat kecerdasan, atau kemampuan berbicara.” (Erik Trinkaus, "Hard Times Among the Neanderthals", Natural History, vol 87, December 1978, hal. 10)
Salah satu bukti bahwa manusia Nendertal memiliki tingkat budaya yang maju adalah ditemukannya fosil seruling yang dibuat manusia Nendertal. Seruling yang terbuat dari tulang paha beruang ini ditemukan di sebuah gua di Yugoslavia Utara oleh Ivan Turk pada bulan Juli 1995. Kemudian Bob Fink, seorang musikologis, menganalisa seruling tersebut. Fink memperkirakan bahwa alat musik ini berusia antara 43.000 hingga 67.000 tahun, dan dapat memiliki empat not dan mampu memberikan nada setengah maupun nada penuh.  Temuan ini menunjukkan bahwa manusia Nendertal menggunakan skala nada tujuh, yang merupakan bentuk dasar dari musik Barat. Fink, yang memeriksa seruling ini, menunjukkan bahwa “…jarak antara lubang ke-dua dan lubang ke-tiganya duakali jarak antara lubang ke-tiga dan ke-empat.” Ini berarti bahwa jarak yang pertama mewakili nada penuh dan jarak yang ke-dua mewakili nada setengah. Fink mengatakan “Ketiga not ini, tak disangkal lagi, memberikan bunyi dalam skala diatonik”. Beliau juga menyatakan bahwa manusia Nendertal merupakan orang-orang yang memiliki pendengaran dan pengetahuan terhadap musik. (The AAAS Science News Service, Neanderthals Lived Harmoniously, 3 April 1997).
Pada saat penggalian, ditemukan pula jarum untuk menjahit berusia 25 ribu tahun, yang digunakan oleh manusia Nendertal. Jarum tersebut dibuat dengan bagus dan memiliki lubang untuk memasukkan benang. (D. Johanson, B. Edgar, From Lucy to Language, hal. 99, 107.) Tentunya, orang-orang yang memiliki budaya berpakaian serta mengunakan jarum jahit tak dapat dikatakan sebagai manusia “primitive.”
Hasil riset terbaik mengenai kemampuan perkakas manusia Nendertal adalah karya Steven L. Kuhn dan Mary C. Stiner, dua orang profesor bidang antropologi dan arkeologi dari Universitas New Mexico. Meskipun keduanya mendukung teori evolusi, kedua ilmuwan ini, setelah melakukan riset dan analisis, menemukan bahwa manusia Nendertal yang hidup di gua-gua Itali Baratdaya ribuan tahun lalu melakukan aktivitas-aktivitas yang membutuhkan pola pikir yang rumit seperti manusia masa kini. (S. L. Kuhn, "Subsistence, Technology and Adaptive Variation in Middle Paleolithic Italy", American Anthropologist, vol 94, no. 2, 1992, hal. 309-310). Kuhn dan Stiner menemukan beragam perkakas di dalam gua-gua ini. Temuan-temuan tersebut, termasuk kepala-kepala tombak, berbentuk runcing dan tajam, dibuat dengan memahat lapisan-lapisan sisi balok rabuk dengan teliti. Cara seperti ini membutuhkan kecerdasan, kerajinan dan bakat khusus. Salah satu hal yang paling penting dalam proses ini adalah pecahan-pecahan yang terbentuk setelah penekanan pada ujung-ujung batu. Karenanya, orang yang melakukan proses tersebut harus memutuskan “Seberapa keras saya harus memukul?” untuk memberikan hasil yang dikehendaki. Atau jika dia hendak membuat alat yang melengkung, “Seberapa banyak saya harus membengkokannya?” dan melakukan sendiri perhitungan detilnya.
Sifat-sifar Fisik dari Manusia Nendertal Menunjukkan Bahwa Mereka Ras Manusia
Manusia Nendertal memasuki literatur sains dan imaginasi publik melalui fosil-fosil yang ditemukan di lembah Neander, dekat kota Dusseldorf, German pada tahun 1856. Tonjolan-tonjolan yang nampak di tengkorak dan tulang-tulang menyebabkan para evolusionis menilainya sebagai spesies primitif.
Pada tahun 1908, di wilayah yang dikenal sebagai La Chapelle-aux-Saints, Perancis, terdapat kerangka lengkap yang disebut sebagai manusia Nendertal. Tulang-tulangnya disusun ulang oleh ahli paleontolgi dan geologi saat itu yang bernama, Marcellin Boule. Specimen Manusia Nendertal hasil penyusunan kembali ini berpostur membungkuk dan dengan kepala maju kedepan. Juga, sendi-sendi kaki-kakinya mati sehingga posturnya tak bisa tegak.
Penampilan ini, dalam pikiran orang-orang, menjadikannya seolah manusia primitif. Mereka dipamerkan sebagai manusia-kera primitif dengan gambar-gambar palsu.
Ide palsu tentang manusia Nendertal ini telah berjalan selama 100 tahun. Pada tahun 1950, analisis pada kerangka yang disebut sebagai La Chapelle ini menunjukkan bahwa Manusia Nendertal ini ternyata mengalami infeksi persendian. Pada kenyataannya, dalam keadaan sehatnya dapat berjalan tegak sepenuhnya layaknya manusia normal.
Pada tahun 1985, kerangka yang sama dteliti oleh seorang ahli antropologi Erik Trinkhaus. Hasil penelitian memastikan bahwa manusia Nendertal dapat berjalan tegak, juga membuktikan sebuah kebenaran yang tetap menjadi rahasia hingga saat itu: Marcellin Boule sengaja menunjukkan manusia Nendertal dengan posisi membungkuk. (Trinkaus, Erik (1985) Pathology and posrue of the La Chapelle-aux-Saints Nendertal. American Journal of Physical ANTROPOLOGY Vol. 67 pp. 19-411) Infeksi persendian yang ditemukan pada tahun 1950-an itu tak menghalabgi manusia Nendertal untuk dapat berjalan tegak sepenuhnya; Boule, yang seorang evolusionis, tidak mau menerima bahwa manusia Nendertal mampu berjalan normal layakna manusia normal.
Disisi lain, ukuran tengkorak manusia Nendertal juga telah membuat para evolusionis kedalam dilema. Volume tengkorak (kapasitas kranial) manusia Nendertal adalah sekitar 1700 cc. Ini 200 cc lebih besar dari manusia sekarang. Keprimitivan spesies Nendertal, dengan tengkorak yang lebih besar dari Homo Sapiens, merupakan sebuaqh kontradiksi dalam teorinya. Kontradiksinya adalah sebagai berikut:
Volume otak manusia yang lebih besar dibanding otak simpanse menguntungkan teori evolusi yang membandingkan manusia dengan simpanse. Namun, volume otak manusia Nendertal yang lebih besar dibanding Homo Sapiens dinyatakan sebagai spesies “primitif” oleh para evolusionis.

Tekad untuk menerapkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia yang berkelanjutan dan mensejahterakan mendapatkan momentumnya. Momentum tersebut lahir menjawab seruan lantang Presiden Joko Widodo yang bertekad menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Tekad untuk mengembalikan kejayaan bahari Indonesia, ”Jalesveva Jayamahe, di Laut Kita Jaya”. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki panjang pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia harusnya jaya di lautan. Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut maka arah dan gerak pembangunannya tidak boleh lagi memunggungi laut, samudera, selat dan teluk, tapi sebaliknya harus menjadikan dan memanfaatkan lautan dengan sumberdayanya sebagai mesin penggerak penting perekonomian, kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Tekad, semangat dan komitmen untuk menjadikan Laut Sebagai Masa Depan Bangsa disambut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan penetapan Visi dan Misi yang fokus berlandaskan pada Trisakti dan Nawa Cita.

Melalui visi yang fokus untuk Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional, KKP bergerak cepat melakukan transformasi yang berlandaskan pada misi : Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Waktu cepat berlalu. Tak terasa, dalam kurun waktu setahun aksi cepat dan berani yang dilakukan KKP dibawah kepemimpinan menteri pemberani yang kukuh dan teguh pendiriannya Ibu Susi Pudjiastuti mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Pencapaian penting tersebut mengharukan sekaligus membanggakan. Energi baru yang memicu adrenalin untuk berlari lebih kencang dan mencetak prestasi yang lebih baik. Ini adalah langkah awal, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di masa yang akan datang. Mari kita dukung setiap upaya untuk menjadikan



Kebijakan pemerintah memerangi illegal fishing
Kebijakan pemerintah memerangi illegal fishing dan moratorium izin kapal telah memberikan hasil nyata bagi peningkatan produksi ikan tangkapan lokal. Di beberapa daerah, kelimpahan sumber daya ikan telah memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian masyarakat. Disadari bahwa keterlibatan pemerintah dalam hal ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak hanya dalam hal regulasi semata. Pemerintah juga harus bisa mendorong pengembangan industri kelautan dan perikanan dengan menyiasati tata kelola dan investasi baik di sektor hulu maupun hilir. Hal itu terutama dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk secara berkelanjutan. 

Tak hanya industri berbahan bakU ikan saja yang perlu dikembangkan, namun banyak produk kelautan dan perikanan penting lainnya seperti garam dan rumput laut. Di sektor hulu, langkah yang paling krusial untuk menumbuhkan industri kelautan dan perikanan berkelanjutan adalah dengan menyediakan bahan baku untuk memenuhi pasokan industri. Untuk mewujudkannya, pemerintah, pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada nelayan lokal untuk menangkap ikan dan memenuhi pasokan industri, serta menutup menutup akses rapat-rapat untuk pihak asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia. Keinginan tersebut masih terkendala minimnya jumlah armada tangkap dan kemampuan nelayan yang masih dipertanyakan. Disisi lain investorpun enggan berinvestasi jika hanya mengandalkan hasil tangkapan lokal. Hal tersebut terjadi karena pengusaha beranggapan bahwa hasil tangkapan nelayan lokal belum mampu memenuhi standar industri



GERMAS mengangkat beberapa aktifitas, antara lain: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal implementasinya, GERMAS secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan sederhana, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Alasannya, tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta dapat dilakukan mulai saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar

Dimulai dengan kegiatan aktivitas fisik dengan senam bersama, juga ditampilkan senam peregangan secara massal. Senam peregangan ini merupakan salah satu aktifitas yang telah secara rutin
Sebuah kenyataan bahwa kesehatan merupakan hal yang utama dan mendasar, dan keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan dukungan lintas sektor terkait, maka terbitlah Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang GERMAS pada 27 Februari 2017. Selain untuk menurunkan penyakit, GERMAS yang diprakarsai oleh Presiden RI ini bertujuan pula untuk menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk sekaligus menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Melalui GERMAS, diharapkan agar kerjasama antar sektor dan lintas program menjadi katalisator bagi masyarakat untuk mampu berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul, pondasi bangsa Indonesia yang kuat.
Dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan pola hidup yang sehat merupakan salah satu wujud dari revolusi mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Menjadi mau melakukan langkah kecil perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.
GERMAS mengangkat beberapa aktifitas, antara lain: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal implementasinya, GERMAS secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan sederhana, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Alasannya, tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta dapat dilakukan mulai saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar

Suasana car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta hari ini, Minggu, 12 November 2017 terasa lain dari akhir pekan biasanya. Lebih kurang 10 ribu orang yang berasal dari jajaran kesehatan, jajaran Kementerian/Lembaga, BUMN, institusi pendidikan kesehatan, mitra kesehatan, dan organisasi masyarakat telah berkumpul di sekitar Bundaran HI. Dengan tujuan yang sama, yakni menjadikan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati setiap tanggal 12 November setiap tahunnya, menjadi momentum untuk menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi semua komponen bangsa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan perilaku hidup sehat untuk mencegah berbagai ancaman penyakit.

“Kami ingin agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat secara terus menerus dalam kehidupan sehari- hari”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 di Bundaran HI, Jakarta (12/11).

Puncak peringatan HKN ke-53 dihadiri pula oleh Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla; Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan; Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo; dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara. Sejumlah Kementerian dan Lembaganlain juga turut memeriahkan acara ini dengan mengirimkan utusan masing-masing.


Sepeda Tour De Sabang-Jakarta 3000K Indonesia Sehat
Pada kesempatan yang sama, Menkes juga menyambut para peserta gowes yang mengiringi para pesepeda yang telah berhasil menaklukkan tantangan etape sepeda Tour De Sabang – Jakarta yang telah menempuh jarak 3.000 KM.
Diawali dari titik start yakni titik nol kilometer Sabang pada Sabtu, 14 Oktober 2017 lalu, Tour DeSabang-Jakarta 3000K Indonesia Sehat dibagi menjadi 20 etape yang dikelompokan menjadi 3 group etape, yaitu Group Etape A (Sabang – Tebing Tinggi 935,7 KM), Group Etape B (Tebing Tinggi – Jambi 1.104,7 KM) dan Group Etape C (Jambi – Jakarta 880,7 KM).





Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Sebuah kenyataan bahwa kesehatan merupakan hal yang utama dan mendasar, dan keberhasilan program kesehatan tidak terlepas dari peran masyarakat dan dukungan lintas sektor terkait, maka terbitlah Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang GERMAS pada 27 Februari 2017. Selain untuk menurunkan penyakit, GERMAS yang diprakarsai oleh Presiden RI ini bertujuan pula untuk menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk sekaligus menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Melalui GERMAS, diharapkan agar kerjasama antar sektor dan lintas program menjadi katalisator bagi masyarakat untuk mampu berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul, pondasi bangsa Indonesia yang kuat.

Dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan pola hidup yang sehat merupakan salah satu wujud dari revolusi mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat. Menjadi mau melakukan langkah kecil perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.

GERMAS mengangkat beberapa aktifitas, antara lain: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal implementasinya, GERMAS secara nasional baru berfokus pada tiga kegiatan sederhana, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Alasannya, tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, serta dapat dilakukan mulai saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar


Keluarga Sehat, Indonesia Sehat
Tema HKN ke-53 tahun ini sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan. Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat. Karena itu, karena itu upaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat adalah dimulai dari lingkungan keluarga.


Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti Pembangunan Kesehatan sesuai dengan UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009. Guna mendukung program tersebut, Kemenkes telah mengeluarkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambunganyang berfokus pada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga.

BUDIDAYA IKAN BAUNG

Selamat sore menjelang malam sahabat
Barusan tadi saya ketemu salah seorang yang kebetulan pulang hhabisa mancing Ikan tiba2 ia bercerita soal hasil pancingannya dan secara panjang lebar akhirnya cerita soal Ikan Baung, Ia berencana ingin melakukan Budidaya Ikan Baung tersebut. Oleh karena itu saya teringat soal ikan baung maka munpung ada kesempatan yg baik ini saya akan membahas soal ikan baung siapa tahu dapat memberi manfaat melalui postingan di Blog saya ini.

Baiklah sahabat yang saya cintai kita lanjutkan soal Ikan baung ini Oke.
Dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya petani/nelayan, kegiatan budi daya ikan merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh. Kegiatan budi daya beberapa jenis ikan, seperti ikan mas, nila, mujair, gurame, lele, dan patin sudah umum dikembangkan di masyarakat.

Salah satu jenis ikan yang sangat potensial untuk dibudidayakan adalah ikan baung. Ikan baung adalah sejenis lele (catfish) yang hidup di perairan umum, seperti sungai (dari hulu sampai ke muara) dan danau. Di Indonesia, ikan baung cukup populer dan amat digemari oleh konsumen, khususnya di Sumatra dan Kalimantankarena berdaging tebal dan memiliki rasa yang khas.

Usaha budi daya ikan baung tentu saja membutuhkan benih yang cukup dan bermutu. Ketersediaan benih yang cukup, selain untuk keperluan budi daya, dapat juga untuk cadangan benih di perairan umum, sehingga keberadaan ikan tersebut tetap lestari. Untuk itu, periLu diupayakan usaha pembenihan antara lain melalui teknik pemijahan ikan dengan sistem rangsang hormon.

Sub-Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (BEAT) Palembang telah mencoba memijahkan ikan baung secara buatan sejak tahun 1983 yang dilanjutkan pada tahun 1991. Tahun 1999 BBAT Sukabumi dan BBI Rumbai (Riau) juga telah berhasil memijahkan ikan baung dengan rata-rata produksi 20.000 - 40.000 benih setiap pemijahan. Hasil ini menunjukan adanya titik terang yang dapat diterapkan oleh para petani ikan secara luas.

Kegiatan pembesaran ikan baung di karamba, terutama di Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan Kalimantan, telah mulai dikembangkan. Hasil benih dari pembenihan buatan tersebut temyata belum juga memenuhi kebutuhan, sehingga sebagian benih ditangkap di alam yang kemudian diadaptasi dan dibudidayakan di karamba. Usaha pembenihan dan pembesaran ikan baung masih mengalami berbagai kendala, sehingga informasi tentang teknologi budi daya sangat diperlukan.

Sahabatku semua.....
Di Indonesia terdapat 9 famili ikan lele yang terdiri atas 142 spesies ikan. Tujuh famili di antaranya mempakan kelompok famili ikan yang hidup di air tawar, yaitu Aridae, Bagridae, Clariidae, Doiichthydae, Silluridae, dan Sisoridae.

Secara Taksonomi Ikan baung diklasifikasikan ke dalam Phylum Chordata, Kelas Pisces, Sub-kelas Teleostei, Ordo Ostariophysi, Sub-ordo Siluroidea, Famili Bagridae, Genus Macrones, dan Spesies Macrones nemurus CV. (Saanin, 1968). Menurut Imaki et al. (1978), ikan baung dimasukkan dalam Genus Mystus dengan spesies Mystus nemurus CV.

Sinonim Mystus nemurus adalah Bagrus nemurus CV., Bagrus hoevenii Blkr., Bagrus sieboldi Bikr., Hemibagrus nemurus Bikr., Macrones nemurus Gunther., Macrones bleekeri Volza., Macrones howony Popla., dan Macrones borga Popla (Weber and de Beaufort, 1965).

Di daerah Karawang, ikan baung dikenal dengan nama ikan tagih atau senggal, sedangkan di Jakarta dan Malaysia dikenal sebagai ikan bawon, senggal, singgah, dan singah (Sunda/Jawa Barat); tageh (Jawa); boon (Serawak); niken, siken, tiken, tiken-bato, baungputih, dan kendinya (Kalimantan Tengah); baong (Sumatra) (Weber and de Beaufort, 1965; Djajadiredja et al., 1977).

Sedangkan secara Morfologis Ikan baung mempunyai bentuk tubuh panjang, licin, dan tidak bersisik, kepalanya kasar dan depres dengan tiga pasang sungut di sekeliling mulut dan sepasang di lubang pemafasan; sedangkan panjang sungut rahang atas hampir mencapai sirip dubur. Pada sirip dada dan sirip punggung, masing-masing terdapat duri patil. Ikan baung mempunyai sirip lemak (adipose fin) di belakang sirip punggung yang kira-kira sama dengan sirip dubur. Sirip ekor berpinggiran tegak dan ujung ekor bagian atas memanjang menyerupai bentuk sungut. Bagian atas kepala dan badan berwama coklat kehitam-hitaman sampai pertengahan sisi badan dan memutih ke arah bagian bawah.

Baiklah sobat semua untuk lebih mendetailnya sahabat bisa membuka catatan suapaya lebih jelas silahkan dibuka dan baca......
Dan jika memang ingin mendownloadnya buat ilmu pengetahuan sialahkan klik dibawah ini


Demikian sampai disini dulu sobat semoga bermanfaat
Salam.........................

BUDIDAYA IKAN ARWANA
Selamat berjumpa kembali sahabat Luhkan Nusantara....apa kabar?? Baiklah sahabat untuk kesempatan yang kali ini penulis akan berbagi informasi pengetahuan yang saya rasa dapat bermanfaat buat kita semua kuhusunya Luhkan untuk menjadi bahan refernsi dalam pelaksanaan tugas di lapangan dan yg lebih umum lagi buat pelaku utama dan pelaku usaha dalam melaksanakan Budidaya Ikan sehingga dapat lebih baik dan maju guna terciptanya kesejateraan keluarga dan meningkatkan ekonomi. Pada postingan ini penulis akan membahas soal Ikan arwana dan jenisnya serta budidayanya.

Sepanjang waktu kepopuleran arwana di luar negeri dan dalam negeri memang cukup lama. Begitu trend memelihara arwana di dalam negeri meningkat ,bersamaan keluarnya peraturan tentang ikan cantik yang  perlu  di  lindungi  itu,sejarah  kehidupan  arwana  pun  menjadi berubah.

Arwana (Scleropages sp.) sebenarnya termasuk jenis ikan purba yang hingga kini belum punah. Banyak nama yang melekat padanya,diantara ikan siluk,ikan kayangan,ikan kalikasi,dan ikan kelasa.Bentuk badannya gepeng dan bersisik besar meliuk-liuk indah saat berenang di akuarium.Ditambah   tumbuhnya   dua   sungut   di   ujung   bibir   bawah membuat ikan ini mirip liong atau naga. Karena itu, tidak mengherankan jika sebagian masyarakat menyabutnya dengan kimliong atau ikan naga emas. Layaknya naga,arwanajuga dianggap sebagai symbol keberhasilan, keperkasaan, dan kejayaan.

Oleh karena itu mari kita pahami dan kita usahakan untuk mengetahui arwana dari berbagi jenis dan tingkat Budidayanya......

Oke sobat semua ........................
untuk lebih jelasnya silahkan buka disini dan jika ingin lebih tahu lagi silahkan di DOWNLOAD Utuk bacaan



Terima kasih

Salam.......

Untuk memulai suatu perubahan terhadap kondisi yang dialami oleh Nelayan atau sebagai pelaku utama dan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, maka dapat ditempuh tahapan kegiatan sebagai berikut :

1.  Membina  hubungan yang  baik dengan sasaran
Hubungan yang baik antara penyuluh lapangan dengan kelompok-kelompok pelaku utama dan pelaku usaha secara individual harus dilakukan sejak awal, sehingga akan dapat ditumbuhkan rasa saling percaya yang pada gilirannya akan mampu untuk mengembangkan kerjasama yang baik antara mereka.

2.  Mencari dukungan dari pemimpin setempat
Dukungan pemimpin setempat ini sangat diperlukan oleh penyuluh perikanan lapangan, karena pada umumnya para pemimpin setempat ini menjadi panutan dari masyarakat di sekitamya termasuk petani pembudaya ikan atau nelayan dan juga poklasar dan pok lainnya

3.  Menginventarisir masalah yang dihadapi oleh petani
Untuk mengetahui sesuatu masalah yang dihadapi oleh kelompok perikanan tidaklah semudah yang diperkirakan orang, karena masalah yang sebenamya dihadapi, terselubung dalam berbagai bentuk. Dalam melakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi harus dilaksanakan dengan hati-hati dan mendalam karena dengan telah dikenalnya masalah dengan baik berarti masalah telah dapat diselesaikan.

4.  Mengkoordinasikan hasil inventarisasi masalah
Masalah-masalah yang ditemui di lapangan selanjumya dikoordinasikan melalui pertemuan-pertemuan antar kelompok nelayan atau pokdakan. Dengan cara demikian, maka penyuluh perikanan lapangan akan memperoleh kemudahan dalam menetapkan prioritas pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok, maupun dalam memecahkan masalah yang bersifat khusus. Melalui cara ini penyuluh perikanan dan kelompok belajar bersama dalam mengenal dan mencari pemecahan masalah yang dihadapi, sekaligus untuk mencocoklan adanya perbedaan dan untuk mencari kesepakatan pandangan di antara mereka guna menyusun rencana tindakan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi tersebut.

5.  Membangun dari budaya setempat
Perbaikan-perbaikan terhadap kondisi yang dialami kelompok akan lebih mudah jika diawali dari budaya setempat yang masih berlaku dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya, sehingga perubahan yang ingin dilakukan tidak terjadi secara tiba-tiba.
Dalam usaha untuk meyakinkan petani, maka berbagai fasilitas dan berbagai teknik ketrampilan khusus harus diberikan dan diajarkan kepada petani baik melalui demonstrasi hasil maupun demonstrasi metode (cara).

Untuk dapat menerima sesuatu inovasi atau teknologi baru seseorang memerlukan proses yang disebut proses adopsi atau proses penerimaan inovasi melalui tahapan sebagai berikut :
1)    Tahap mengetahui inovasi
2)    Tahap memperhatikan
3)    Tahap melakukan penilaian
4)    Tahap mencoba
5)    Tahap menerapkan atau menolak inovasi

Dalam proses penerimaan inovasi oleh seseorang terdapat perbedaan kemampuan untuk menyerap inovasi tersebut, tergantung indera mana yang berperan dalam menyerap inovasi tersebut antara lain :
a.    Indera mata, atau dengan melihat 83 %
b.    Indera pendengaran atau dengan mendengar 11 %
c.    Indera penciuman atau dengan mencium 3,5 %
d.    Indera perasa atau dengan meraba 1,5 % dan
e.    Indera pengecap atau denga mengecap 1 %



OKE SILAHAN LIHAT DULU BARU DOWNLOAD

JIKA SULIT DOWNLOAD COBA KLIK DISINI

cUkup saja dulu semoga bermanfaat
salam luhkan Nusantara

PERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN

Apa kabar sahabat hatiku ...semoga sahabat dalam keadaan sehat baik dan tetap bahagia. karena bagaimanapun juga kebbahagiaan adalah sesuatu yang menjadi harapan kita bersama. Apapun yg kita lakukan asal kita sehat maka semuanya akan beres dan lancar. baiklah sahabat untuk kesempatan kali ini kita aan bahas soal Pertumbuhan Ikan kerapu. Pengetahuan dasar yang sangat dibutuhkan bagi pelaksana budi daya dalam hubungannya dengan hasil adalah data pertumbuhaan. Laju pertumbuhan merupakan peningkatan dalam satuan panjang atau bobot per unit waktu. Data pertumbuhan yang umum dipakai untuk perhitungan yaitu bobot. Hal ini dimaklunii bahwa hasil panen dan pemasarannya dinyatakan dalam bobot. Pada umumya pertumbuhan bobot ikan beriainan dengan burung atau mamalia, ikan tidak berhenti tumbuh setelah mencapai kematangan seksual. Kurva pertumbuhan bobot ikan secara umum merupakan grafik sigmoid.


Grafik pertumbuhan bobot ikan

Adacara untuk menghitung laju pertumbuhan harian ikan budi daya yang dinyatakan dalam %, yaitu dengan rumus sebagai berikut.
Bh-Bo
LpH = —————————— x 100 %      
           Bh + Bo                   
—————— x h
                                                               2
Keterangan :
LPH = laju pertumbuhan harian
Bo = bobot ikan rata-rata pada awal pemeliharaan
Bh = bobot ikan rata-rata pada hari ke h
h = lama pemeliharaan
Besarnya nilai LPH tergantung ukuran dan jenis ikan. Ikan kerapu lumpur yang benikuran 50 - 100 g mempunyai LPH sekitar 2 – 3 %, sedangkan yang berukuran 200 - 300 g berkisar 0,7 - 1,5 %. Kerapu karang cenderung mempunyai LPH lebih rendah. Sebagai contoh, kerapu sunuk (Plectropoma spp) denean bobot 200 - 300 e mempunvai LPH 0,3 – 0,7 %.



Waktu yang dibutuhkan selama pembesaran dan saat ikan secara ekonomis mulai dibesarkan dapat dilihat pada pertumbuhan bobot rata-rata yang telah ada selama waktu pemeliharaan. Sebagai gambaran, data pertumbuhan bobot kerapu lumpur yang dipelihara dalam kajapung yang dilukiskan seperti grafik berikut.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa bila bobot awal 20 g dibutuhkan waktu 7 bulan untuk mencapai ukuran 500 g. Ukuran 500 g sudah merupakan ukuran komersial, sedang bila bobot awal seberat 100 g akan membutuhkan waktu 5 bulan untuk mencapai ukuran pasar. Dari data tersebut, para pelaksana budi daya lebih cenderung untuk memulai pemeliharaan kerapu dengan bobot awal seberat 100 g. Hal ini wajar karena di samping faktor resiko (kematian banyak dijumpai pada ukuran kecil), juga waktu pemeliharaan terlalu lama.

Di samping data pertumbuhan, salah satu perhitungan yang menghubungkan pertumbuhan dan jumlah pakan, yaitu konversi pakan. Konversi pakan merupakan jumlah pakan (gram) yang dimakan oleh ikan untuk menaikkan 1 gram bobot ikan. Konversi pakan 5,0 artinya untuk menaikan 1 g bobot ikan dibutuhkan 5 g pakan. Nilai konversi pakan berbeda tergantung jenis pakan, species, dan ukuran ikan serta suhu. Sebagai contoh, ikan kerapu lumpur yang diberi ikan rucah mempunyai konversi pakan sekitar 5 - 8 sedang kerapu sunuk berkisar 8 - 12.  Tampaknya pada usaha budi daya kerapu, ikan-ikan yang berharga lebih tinggi cenderung mempunyai laju pertumbuhan yang lebih rendah serta konversi pakan yang lebih tinggi.
silahkan Lihat dulu baru di  DOWNLOAD


Demikian semoga bermanfaat
salam........

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Gambar tema oleh merrymoonmary. Diberdayakan oleh Blogger.